Kinerja Pasar:
-
Indeks Utama: Pasar menguat didorong sentimen pemangkasan suku bunga. S&P500 +1,6% WoW, Nasdaq +2% WoW.
-
Indeks Domestik: Pasar bergejolak di tengah reshuffle kabinet dan program baru Kemenkeu. IHSG turun -0,17% WoW. LQ45 naik +0,6% WoW. Arus keluar asing USD -520 juta WoW.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Menkeu Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Program awalnya adalah menempatkan dana SILPA Rp200 triliun di Bank Indonesia ke bank BUMN untuk menyuntikkan likuiditas.
-
Pengadilan AS membatalkan pemecatan Gubernur The Fed Lisa Cook oleh Donald Trump.
-
Data harga AS mendukung narasi pemangkasan suku bunga. PPI -0,1% MoM (Sebelumnya: 0,7%, Konsensus: 0,3%), CPI 0,4% MoM (Sebelumnya: 0,2%, Konsensus: 0,3%).
-
Inflasi Tiongkok Agustus -0,4% YoY (Sebelumnya: 0%, Konsensus: -0,2%).
-
Cadangan devisa Indonesia sebesar USD 150,7 miliar, dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi Rupiah. Cukup untuk membiayai 6,3 bulan impor.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
Pemerintah Prancis runtuh setelah kegagalan proposal defisit.
-
Israel membom desa di Doha, Qatar, dengan alasan target Hamas.
-
Asia alami ketidakstabilan politik dengan pengunduran diri beberapa pemimpin seperti PM Jepang, Thailand, dan Nepal.
-
- Sorotan Sektor:
-
Penjualan otomotif Indonesia tetap lemah:
-
Agustus 2025: Penjualan 4W: 61,8 ribu unit (-19% YoY); 2W: 4,578 juta unit (+0,7% YoY)
-
Jan–Ags 2025: Penjualan 4W: 497 ribu unit (-11,3% YoY); 2W: 4,3 juta unit (-1,7% YoY)
-
-
Pemerintah menyita 148 ha tambang nikel di Weda Bay karena pelanggaran hutan.
-
MDKA akan spin-off operasi emasnya (EMAS IJ) melalui IPO pada September 2025 dengan target valuasi Rp29–49 triliun.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX: tetap di 15,2.
-
Pasar Obligasi: Yield UST tetap di 4,06. Yield IndoGB naik ke 6,3 (Sebelumnya: 6,4%).
-
DXY: 97,6. Rupiah stabil di Rp 16.377/USD.
Prospek Ke Depan:
-
Data dan peristiwa ekonomi penting:
- Rabu, 17 September: Rapat FOMC, Rapat BI
Ringkasan & Rekomendasi:
Arus dana asing kembali ke IHSG, didukung program pemerintah dan prospek pertumbuhan menuju 2026. Disarankan mengambil posisi pada reksa dana indeks untuk menangkap momentum arus asing ini. Namun, dengan risiko politik yang tinggi, volatilitas jangka pendek mungkin meningkat. Investor disarankan menahan 4–6% portofolio dalam bentuk kas sebagai buffer.
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +9,02% | +10,93% |
LQ45 | -0,39% | -2,65% |
Saham | ||
MITRA A | -1,06% | -2,76% |
MICB A | -1,54% | -3,24% |
ASEAN5 | -1,56% | -5,30% |
MGSED | +5,92% | +8,47% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -0,53% | +0,65% |
ETF | ||
XMLF | -0,36% | +0,85% |
Campuran | ||
MISB | +6,25% | +10,44% |
MIA | +0,57% | +0,21% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,77% | +7,12% |
MIDO2 | +2,51% | +6,31% |
IDAMAN A | +2,91% | +5,76% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,14% | +3,18% |
MMUSD | +0,78% | +2,16% |
*Data diatas adalah data per tanggal 12 September 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan