Pada bulan Agustus, Indonesia kembali mencatat indikator makroekonomi yang menggembirakan. Sorotan pertama bulan ini adalah penurunan suku bunga BI sebesar 25 bps, sehingga suku bunga berada di level 5%. Pemangkasan ini, yang berada di luar perkiraan konsensus, semakin memberikan dorongan positif karena Gubernur BI tetap mempertahankan sikap dovish, membuka peluang untuk pemangkasan lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Peluang penurunan suku bunga BI ke depan juga dapat meningkat apabila The Fed benar-benar memangkas suku bunga pada September sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dalam upaya mengatasi lemahnya daya beli, pemerintah juga diperkirakan akan meluncurkan bansos digital pada September 2025, dengan uji coba awal di Banyuwangi, Jawa Timur. Jika berhasil, program ini akan diimplementasikan secara nasional pada Januari 2026. Berbeda dengan subsidi tradisional sebelumnya, program ini akan memanfaatkan Payment ID untuk memastikan penerima hanya dapat membeli komoditas penting seperti beras melalui pemindaian barcode aplikasi. Digitalisasi ini juga akan menciptakan proses verifikasi yang lebih baik dengan penargetan yang lebih akurat, di mana calon penerima harus mengonfirmasi identitas mereka melalui KTP digital atau melalui petugas lapangan. Kami menilai bahwa peluncuran yang sukses akan sangat bermanfaat, mengingat permasalahan umum pada subsidi tradisional—termasuk penyalahgunaan dana untuk judi online atau penyaluran kepada penerima yang tidak tepat—akan dapat teratasi sebagian. Namun, kami mencatat tantangan utama program ini adalah persyaratan kepemilikan rekening bank, karena penetrasi perbankan di masyarakat Indonesia secara umum masih rendah.
Meskipun Agustus ditutup dengan aksi protes nasional akibat insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring, kami tetap meyakini bahwa fundamental ekonomi negara tidak terpengaruh. Dengan adanya sentimen positif seperti pemangkasan suku bunga BI dan sikap pro-pertumbuhan, kami memperkirakan bahwa setelah kondisi sosial-politik stabil, pasar saham akan berada pada posisi yang kuat untuk mengalami reli menjelang akhir tahun.
Rekomendasi Produk
REKSA DANA SAHAM | |
---|---|
MITRA A | Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MICB A | Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
REKSA DANA CAMPURAN | |
MIA | Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang. Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut. |
MISB | Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah. Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut. |
REKSA DANA SAHAM INDEKS DAN ETF | |
FTSE ESG A | Reksa Dana Indeks FTSEESG berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
XMLF | Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan