Kinerja Pasar:
-
Indeks Utama: Pasar menguat menjelang pertemuan FOMC. S&P500 naik +0,3% WoW, Nasdaq naik +1% WoW.
-
Indeks Domestik: Pasar rebound setelah meredanya aksi protes. IHSG naik 0,47% WoW. Indeks LQ45 naik +0,3% WoW. Aliran dana asing mencatat net outflow USD -352 juta WoW.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Non-Farm Payroll AS Agustus +22 ribu (sebelumnya: 73 ribu, konsensus: 75 ribu). Data Juni direvisi menjadi -13 ribu, negatif pertama sejak COVID. Tingkat pengangguran 4,3% (sebelumnya: 4,2%, konsensus: 4,3%). Data ini mendukung peluang pemangkasan suku bunga The Fed.
-
Inflasi Indonesia Agustus 2025 melambat ke +2,31% YoY (sebelumnya: 2,4%, konsensus: 2,5%) dengan deflasi bulanan -0,08% MoM, didorong F&B dan Tembakau.
-
Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 4,1 miliar (sama seperti sebelumnya), ditopang ekspor CPO dan besi & baja.
-
PMI Indonesia Agustus naik ke 51,5 (sebelumnya: 49,2), masuk zona ekspansi.
-
BI dan Kemenkeu membuka kemungkinan pembiayaan bersama untuk program prioritas, menunjukkan sikap pro-pertumbuhan.
-
Kemenkeu mengalokasikan Rp16 triliun dari SAL 2025 untuk disuntikkan ke Himbara bagi Koperasi Merah Putih.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
Tiongkok meresmikan KTT Shanghai Cooperation Organization dengan parade militer 3 September, dihadiri Rusia, Korea Utara, India, dan Indonesia.
-
Aksi protes di Indonesia mereda setelah adanya konsesi pemerintah dan penindakan tegas pada pelaku kekerasan. Fokus tuntutan pada 17+8 poin.
-
- Sorotan Sektor:
-
Hasil kinerja bank Jan–Jul 2025 menunjukkan pelemahan luas, dengan NIM tertekan di tengah ketatnya likuiditas.
-
PANI mengumumkan rights issue untuk konsolidasi 44% saham CBDK (eks-Agung Sedayu Group).
-
Axiata melepas 5% saham di Linknet, menurunkan kepemilikan efektif menjadi 70%.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX: stabil di 15,2
-
Pasar Obligasi: yield UST naik ke 4,08% (sebelumnya: 4,26%), yield IndoGB turun ke 6,4% (sebelumnya: 6,32%).
-
DXY: 97,7
-
Rupiah: melemah ke Rp16.378/USD
Prospek Ke Depan:
-
Data dan peristiwa ekonomi penting:
-
Senin, 8 September: Neraca perdagangan Tiongkok, Cadangan devisa Indonesia, PDB Jepang
-
Rabu, 10 September: PPI AS, Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia
-
Kamis, 11 September: CPI AS, Penjualan mobil Indonesia
-
Ringkasan & Rekomendasi:
Arus dana asing kembali masuk ke IHSG seiring program pemerintah dan prospek pertumbuhan lebih tinggi hingga 2026. Posisi di reksa dana indeks direkomendasikan untuk menangkap momentum arus asing ini. Dengan risiko politik yang masih tinggi, volatilitas jangka pendek tetap perlu diantisipasi; disarankan menahan 4–6% portofolio dalam bentuk kas sebagai buffer.
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +11,29% | +11,12% |
LQ45 | +0,40% | -3,25% |
Saham | ||
MITRA A | -0,25% | -2,98% |
MICB A | -1,14% | -3,37% |
ASEAN5 | -0,78% | -5,47% |
MGSED | +4,43% | +5,60% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +1,08% | +0,20% |
ETF | ||
XMLF | +1,17% | +0,27% |
Campuran | ||
MISB | +7,20% | +10,32% |
MIA | +0,72% | -0,13% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,92% | +6,85% |
MIDO2 | +2,94% | +6,19% |
IDAMAN A | +2,64% | +4,36% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,16% | +3,09% |
MMUSD | +0,78% | +2,10% |
*Data diatas adalah data per tanggal 4 September 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan