Weekly Market Recap 13-17 Oktober 2025

  • icon-jam21 Oktober 2025
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 13-17 Oktober 2025

Kinerja Pasar:

  • Major Indices: Pasar global menguat di awal musim laporan keuangan AS yang positif serta sentimen pemangkasan suku bunga The Fed. S&P500 naik +1,7% WoW, Nasdaq +2,1% WoW.

  • Domestic Indices: IHSG terkoreksi setelah aksi ambil untung pascareli panjang. IHSG -4,1% WoW, LQ45 -2,7% WoW. Arus dana asing masuk sebesar USD 20 juta.

 

Pendorong Utama Pekan Ini:

  • Data Makroekonomi:
    • Pidato Jerome Powell dan Beige Book The Fed Oktober menyoroti pelemahan aktivitas ekonomi dan risiko ketenagakerjaan. Hal ini memperkuat pandangan akan adanya pemangkasan suku bunga tambahan pada rapat Fed Oktober. Powell juga mengisyaratkan bahwa Fed akan menghentikan kebijakan penyusutan neraca karena kondisi likuiditas.

    • APBN 9M25 menunjukkan pelemahan pendapatan -7% YoY dengan realisasi 65% dari target, didorong oleh lemahnya penerimaan pajak korporasi dan non-pajak. Belanja negara juga melemah -0,8% YoY, defisit tercatat 1,6% terhadap PDB.

    • Pemerintah mengumumkan stimulus Rp30 triliun (0,2% PDB) untuk memperkuat konsumsi rumah tangga dan lapangan kerja muda, termasuk BLT tambahan dan program magang untuk lulusan baru.

    • Insentif PPN pembelian rumah pertama senilai hingga Rp2 miliar diperpanjang sampai akhir 2027.

 

  • Peristiwa Geopolitik:
    • Kebangkrutan produsen otomotif AS First Brands serta dua bank regional memicu kekhawatiran keretakan di sektor keuangan.

 

  • Sorotan Sektor:
    • Presiden Prabowo menandatangani Perpres No.109/2025 tentang pengelolaan sampah menjadi energi oleh Danantara, dengan tarif listrik USD 0,20/kWh.

    • Kementerian Komunikasi & Digital menyelesaikan lelang spektrum 1,4 GHz, dimenangkan oleh WIFI IJ dan DSSA IJ, sedangkan TLKM gagal memenangkan penawaran.

    • Industri semen masih melemah di September 2025 (-2% YoY, dipimpin penurunan semen curah -9% YoY).

    • Bank BUMN telah menyalurkan Rp112,5 triliun (56%) dari dana likuiditas hasil injeksi pemerintah.

 

Sentimen Pasar:

  • VIX: naik ke 20,8

  • Bond Market: UST yield stabil di 4,05%, sementara IndoGB yield turun ke 5,93% (terendah sejak 2021)

  • DXY: datar di 98,43

  • Rupiah: datar di Rp16.580/USD

 

Prospek Ke Depan:

  • Data dan peristiwa ekonomi penting:

    • Senin, 20 Okt: GDP Tiongkok

    • Rabu, 22 Okt: Rapat BI

    • Kamis, 23 Okt: M2 Indonesia

    • Jumat, 24 Okt: Flash PMI

 

Ringkasan & Rekomendasi:

Meskipun pasar terkoreksi akibat aksi ambil untung dan tekanan eksternal, kami tetap positif dengan prospek ekonomi domestik yang menguat dan arah pelonggaran moneter yang berlanjut. Kami memperkirakan volatilitas meningkat menjelang pertemuan Trump–Xi dan musim liburan akhir tahun. Disarankan menahan kas 5–10% secara taktis.

 

Rekomendasi:

RD MITRA, RD ASEAN5, RD MISB, RD MIDU, RD MIDSYA, RD MGSED, RD MMUSD, RD IDAMAN

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +8,63% +11,80%
LQ45 -1,95% -6,57%
Saham
MITRA A +1,99% -1,99%
MICB A -0,36% -4,27%
ASEAN5 +1,48% -4,71%
MGSED +4,74% +10,52%
Indeks
FTSE ESG A -2,88% -4,62%
ETF
XMLF -2,24% -3,22%
Campuran
MISB +11,13% +18,61%
MIA +4,47% +3,02%
Pendapatan Tetap
MIDU A +3,03% +8,39%
MIDO2 +4,24% +9,08%
IDAMAN A +3,00% +5,99%
Pasar Uang
MIPU A +1,05% +3,57%
MMUSD +0,72% +2,42%

*Data diatas adalah data per tanggal 17 Oktober 2025

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌‌


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Theodorus Alvinly

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *