Kinerja Pasar:

• Indeks Global: Pasar global menguat berkat sentimen pemangkasan suku bunga The Fed. S&P500 naik 1,1% WoW, Nasdaq +1,3% WoW.
• Indeks Domestik: IHSG terkoreksi 1,6% WoW di tengah pelemahan Rupiah, sementara LQ45 turun 2,2% WoW. Arus keluar asing tercatat sebesar –USD 219 juta.

 

Pendorong Utama Pekan Ini:

• Data Makroekonomi:

  • Pemerintah AS mengalami shutdown akibat kegagalan mencapai kesepakatan anggaran di Kongres, menunda rilis sejumlah data ekonomi.

  • PMI Flash AS September turun ke level terendah 3 bulan di 53,6, sementara data ketenagakerjaan ADP menunjukkan pelemahan ekonomi AS, memperkuat narasi pemangkasan suku bunga lebih cepat.

  • Kementerian Koordinator Perekonomian meluncurkan paket stimulus senilai Rp32 triliun yang mencakup diskon tiket dan insentif pajak.

  • Inflasi Indonesia September naik ke 2,65% (sebelumnya: 2,3%, konsensus: 2,5%) dipicu kenaikan harga pangan akibat musim kering.

  • Neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus tertinggi dalam 3 tahun sebesar USD 5,49 miliar (sebelumnya: 4,18 miliar), didorong ekspor batubara dan CPO.

  • PMI Indonesia melemah ke 50,4 (sebelumnya: 51,5).

 

• Peristiwa Geopolitik:

  • Rusia meningkatkan ketegangan di Eropa melalui serangan kecil dan pelanggaran wilayah ke negara anggota NATO.

  • Gedung Putih mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri perang Gaza, termasuk demiliterisasi dan pemberian akses bantuan.

 

• Sorotan Sektor:

  • Freeport dikabarkan tengah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk melepas tambahan 12% sahamnya di Freeport Indonesia.

  • Pemerintah menutup 1.000 tambang timah ilegal, mendorong harga global mendekati USD 36.000/ton.

  • Hasil kinerja perbankan Agustus masih lemah dengan penurunan NIM di sebagian besar bank besar.

 

Sentimen Pasar:

• VIX naik ke 16,7.
• Yield UST turun ke 4,12% (sebelumnya: 4,19%), sementara yield IndoGB sedikit rebound ke 6,37% (sebelumnya: 6,43%).
• DXY melemah ke 97,7, Rupiah menguat ke Rp16.535/USD.

 

Prospek Ke Depan:

• Data dan peristiwa ekonomi penting:

  • 7 Oktober: Neraca Perdagangan AS, Cadangan Devisa Indonesia

  • 8 Oktober: Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia

  • 10 Oktober: M2 Tiongkok, Penjualan Otomotif Indonesia

 

Ringkasan & Rekomendasi:

Meskipun volatilitas meningkat akibat pelemahan Rupiah, kami tetap optimistis terhadap kondisi makro yang semakin positif di tengah stimulus pemerintah. Kami merekomendasikan alokasi pada saham berfundamental kuat, sambil menahan porsi kas 5–10% untuk menghadapi volatilitas jangka pendek.

 

Rekomendasi:

 

---

 

PRODUK	3M PERFORMANCE	YTD PERFORMANCE
JCI	+18,03%	+14,67%
LQ45	+2,56%	-5,01%
Saham
MITRA A	+6,35%	+0,40%
MICB A	+3,79%	-2,23%
ASEAN5	+5,79%	-2,36%
MGSED	+6,08%	+11,42%
Indeks
FTSE ESG A	+2,27%	-2,09%
ETF
XMLF	+2,06%	-1,70%
Campuran
MISB	+15,37%	+18,52%
MIA	+7,15%	+3,84%
Pendapatan Tetap
MIDU A	+2,77%	+7,65%
MIDO2	+2,59%	+6,85%
IDAMAN A	+1,82%	+5,63%
Pasar Uang
MIPU A	+1,08%	+3,42%
MMUSD	+0,73%	+2,33%

*Data diatas adalah data per tanggal 3 Oktober 2025

 

---

Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]‌
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌‌

---

DISCLAIMER‌
‌‌
‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Bagikan Ke :