Kinerja Pasar:
- Indeks Global: Pasar global terkoreksi akibat kekhawatiran berlanjutnya perang dagang. S&P500 -2,4% WoW, Nasdaq -2,5% WoW.
- Indeks Domestik: IHSG menguat berkat rebound saham-saham big cap. IHSG +1,7% WoW, LQ45 +1,1%. Arus dana asing masuk USD 193 juta.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Donald Trump mengancam tambahan tarif 100% terhadap Tiongkok dan membatalkan pertemuan dengan Xi Jinping setelah kebijakan kontrol ekspor baru. Total tarif mencapai 130%.
-
ISM Services PMI AS melambat ke 50 (sebelumnya 52), menandakan pelemahan sektor jasa.
-
Harga emas menembus USD 4.000/oz seiring investor mencari aset lindung nilai di tengah ketidakpastian fiskal dan penutupan pemerintah AS.
-
Cadangan devisa Indonesia turun ke USD 148,7 miliar (sebelumnya 150,7 miliar) akibat intervensi BI menstabilkan Rupiah.
-
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mempertimbangkan penempatan dana SAL di BPD serta menjaga saldo BI di kisaran Rp100 triliun.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
Israel dan Gaza mencapai tahap pertama gencatan senjata di bawah rencana damai 20 poin Donald Trump.
-
PM Prancis Sébastien Lecornu mengundurkan diri setelah kebuntuan anggaran.
-
Jepang melantik Perdana Menteri perempuan pertama, Takaichi Sanae, yang dikenal berpandangan konservatif dan ekspansif.
-
- Sorotan Sektor:
-
Penjualan otomotif masih lemah: 9M25 mobil 561 ribu unit (-11% YoY); motor 4,8 juta unit (-0,7% YoY). Merek Tiongkok non-BYD tumbuh 20% YoY.
-
Danantara akan menggelontorkan USD 10 miliar untuk proyek waste-to-energy hingga akhir 2025.
-
Garuda Indonesia akan memperoleh pendanaan Rp30 triliun dari Danantara melalui private placement.
-
PT Timah memperoleh enam smelter hasil sitaan penambang ilegal di Belitung.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX naik ke 16,7.
-
Pasar Obligasi: Imbal hasil UST turun ke 4,05%, yield SUN menguat ke 6,13%.
-
DXY di 98,98; Rupiah sempat fluktuatif namun ditutup stabil di Rp16.550/USD.
Prospek Ke Depan:
-
Data dan peristiwa ekonomi penting:
-
Selasa, 7 Oktober: Neraca Perdagangan AS, Cadangan Devisa Indonesia
-
Rabu, 15 Oktober: CPI AS*, Inflasi Tiongkok, FDI Indonesia
-
Jumat, 10 Oktober: NFP AS* (*tergantung pencabutan shutdown)
-
Ringkasan & Rekomendasi:
Dengan meningkatnya kekhawatiran perang dagang, volatilitas jangka pendek diperkirakan berlanjut. Namun kami melihat peluang pada saham-saham dengan fundamental solid dan sektor komoditas sebagai lindung nilai. Disarankan menjaga alokasi kas 5–10% secara taktis.
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +17,88% | +16,64% |
LQ45 | +1,86% | -4,00% |
Saham | ||
MITRA A | +7,01% | +1,88% |
MICB A | +3,51% | -1,49% |
ASEAN5 | +6,46% | -0,94% |
MGSED | +5,80% | +11,37% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +0,84% | -1,74% |
ETF | ||
XMLF | +1,40% | -0,64% |
Campuran | ||
MISB | +16,89% | +21,83% |
MIA | +8,88% | +6,10% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,75% | +7,99% |
MIDO2 | +3,04% | +7,82% |
IDAMAN A | +1,98% | +5,49% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,07% | +3,49% |
MMUSD | +0,73% | +2,38% |
*Data diatas adalah data per tanggal 10 Oktober 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan