Arus dana asing kembali masuk ke IHSG, didukung program pemerintah dan prospek pertumbuhan lebih tinggi menuju 2026.
IHSG terkoreksi tipis akibat penurunan bobot MSCI, namun arus dana asing kembali masuk didukung prospek pertumbuhan 2026.
Pasar rebound, JCI tembus 8000, arus dana asing menguat. Prospek cerah 2026 dorong rekomendasi reksa dana indeks & ETF.
Indeks global rebound didorong kinerja korporasi kuat, sementara Indonesia catat pertumbuhan PDB 2Q25 sebesar 5,1% YoY.
Pemotongan BI Rate dorong penurunan yield SRBI dan deposito. Reksa dana pasar uang tetap jadi pilihan utama investor jangka pendek.
Pasar obligasi Indonesia menguat pada Juli, didukung pemangkasan suku bunga, stabilitas makro, dan net buy asing sebesar Rp13,28 triliun.
IHSG naik 9% sejak akhir Juni, didorong pemangkasan suku bunga, kesepakatan tarif AS, dan I-EU CEPA yang mendongkrak optimisme pasar.
Pasar global menguat di Juli 2025 seiring redanya isu tarif dan pertumbuhan Tiongkok yang positif, mendorong sentimen investor global.
IHSG stabil meski data ekonomi dan konflik global memanas. Investor waspada terhadap musim laporan keuangan kuartal II.
IHSG menguat ke level 7.500 di tengah sentimen positif makro, meski investor tetap mencermati risiko laba kuartal II yang lebih lemah.